Jumat, 20 November 2015

TUGAS SOFTSKILL KE 3 “ E-Government”
NAMA            : Rifqi Atwinda Dika
NPM               : 16112350
KELAS           : 4KA32
TUGAS SOFTSKILL KE 3
Pengertian, Manfaat, dan Tahap – tahap E-government

Pengertian dan Manfaat E-Government
A.    Pengertian
E-Government merupakan kependekan dari elektronik pemerintah. E-Governtment biasa dikenal e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi.
E-Government adalah Suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu penataan system manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Ada empat model pengiriman E-Government, antara lain :
1.         Government-to-Customer (G2C)
2.         Government-to-Business (G2B)
3.         Government-to-Government (G2G)
4.         Government-to-Employe (G2E)
E-Goverment adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik.
E-Government memiliki banyak defenisi dimana hampir setiap lembaga penting atau bahkan pemerintahan Negara memiliki defenisi tentang E-Government. Namun, defenisi tersbut biasanya tidaklah jauh berbeda yang intinya adalah penggunaan Teknologi dan Informasi dalam Aktivitas Pemerintah. Berikut ini disajikan defenisi E-Government.
UNDP : E-Government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT- Information and Communicat-ion Technology) oleh pihak pemerintahan.
Dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional dinyatakan bahwa Pengembangan E-Government Pengembangan e-government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien
Clay G. Wescott (Pejabat Senior Asian Development Bank): E-government adalah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk mempromosikan pemerintahan yang lebih effisien dan penekanan biaya yang efektif, kemudahan fasilitas layanan pemerintah serta memberikan akses informasi terhadap masyarakat umum, dan membuat pemerintahan lebih bertanggung jawab kepada masyarakat
 B.     Tujuan
Adapun tujuan dari dibangunnya E-Government itu adalah pembentukan jaringan dan transaksi layanan public yang tidak dibatasi sekat waktu dan lokasi, serta dengan biaya yang terjangkau masyarakat.
Secara umum, penerapan e-Government di berbagai negara yang dikaji mempunyai tujuan sebagai berikut:
1.         Meningkatkan kualitas layanan masyarakat, terutama dalam hal mempercepat proses dan mempermudah akses interaksi masyarakat;
2.         Meningkatkan transparansi pemerintahan dengan memperbanyak akses informasi public;
3.         Meningkatkan pertanggungjawaban pemerintah dengan menyediakan lebih banyak pelayanan dan informasi, serta menyediakan kanal akses baru kepada masyarakat;
4.         Mengurangi waktu, uang, dan sumber daya lain, baik di sisi pemerintah maupun pihak-pihak yang terlibat dengan memperpendek proses pemberian layanan.
 C.    Manfaat
Tanpa mengecilkan arti dari beragam contoh definisi yang telah dipaparkan sebelumnya, setidak-tidaknya ada tiga kesamaan karakteristik dari setiap definisi e-Government, yaitu masing-masing adalah:
Merupakan suatu mekanisme interaksi baru (moderen) antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan (stakeholder); dimana Melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet); dengan tujuan Memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yang selama berjalan.
Secara jelas dua negara besar yang terdepan dalam mengimplementasikan konsep e-Government, yaitu Amerika dan Inggris melalui Al Gore dan Tony Blair, telah secara jelas dan terperinci menggambarkan manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya konsep e-Governmnet bagi suatu negara, antara lain:
1.         Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance.
2.         Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
3.         Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
4.         Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.
5.         Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
Beberapa manfaat dari E-Government, diantaranya sebagai berikut :
1.         memberikan layanan yang lebih baik pada masyarakat. Informasi dari pemerintah dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu tanpa harus menunggu dibukanya kator pemerintah. Informasi dari pemerintah dapat dicari dan diperoleh dari kantor, rumah tanpa harus secara fisik harus datang ke kantor pemerintah.
2.         Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui informasi yang mudah diperoleh. Adanya informasi yang mencukupi, maka masyarakat akan belajar untuk menentukan pilihannya di dalam mendapatkan suatu informasi yang diperlukan.
3.         Adanya E-Government diharapkan pelaksaan pemerintah akan berjalan lebih efisien karena koordinasi pemerintah dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Untuk dapat mengembangkan e-Governmet dengan baik diperlukan front office dan back office yang mampu memberikan layanan pada masyarakat di setiap kantor pemerintah.
Sedangkan manfaat e-government itu sendiri adalah sebagai berikut :
1.         Membuat mudah bagi setiap warga negara memperoleh pelayanan dan interaksi dengan pemerintahnya , memperbaiki efisien dan efektivitas dan memperbaiki tanggapan/tanggungjawab sistem pemerintahan kepada warga negaranya. Selanjutnya akan memberikan value, seperti : penyederhanaan pelayanan, menghilangkan lapisan-lapisan pelayanan, memungkinkan semua warga negara memperoleh informasi dan pelayanan lebih mudah, meringkas transaksi melalui integrasi sistem pemerintahan dan aliran operasional sistem pemerintahan dapat dilakukan lebih cepat.
2.         Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat , memperbaiki proses keterbukaan dan akuntabilitas di lingkungan pemerintahan , mereduksi biaya transaksi, terjadi komunikasi dan interaksi pada proses pemerintahan dan menciptakan masyarakat berbasis komunitas informasi yang lebih berkualitas.
3.         Pemerintah tidak tertutup dengan warga negara karena tersedianya akses informasi, pelayanan yang modern, antar lembaga pemerintah dapat berkomunikasi dan kerja lebih efisien dan efektif serta memungkinkan meningkatkan pendapatan dari pajak.
 D.    Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penggunaan E-Government secara menyeluruh mencakup pada:
1.         Government to Citizens (Pemerintah ke Masyarakat), Pemerintah membangun dan menerapkan berbagai aplikasi teknologi informasi untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat. Contoh : E-KTP
2.         Government to Business (Pemerintah ke Pelaku Usaha), Contohnya pada proses perizinan pendirian usaha dan investasi, pengadaan lelang oleh pemerintah, dan kegiatan lain yang membutuhkan informasi secara online bagi pelaku usaha.
3.         Government to Government (Pemerintah ke Pemerintah), Memperlancar kerjasama antar negara dengan dimudahkannya komunikasi, seperti kepentingan diplomasi, atau berbagai informasi yang dianggap penting oleh negara yang satu dan lainnya.
4.         Government to Employees (Pemerintah ke Aparatnya), keadaan internal juga menjadi tempat diterapkannya E-Gov dalam upaya kemudahan informasi atau akses berbagai tugas/hasil kerja dan lainnya. Contohnya bisa diumpamakan seperti system KRS online yang diberlakukan di Universitas dimana Rektorat menjadi Pemerintah dan Dosen serta mahasiswa/i menjadi aparat yang berada dalam suatu organisasi.
E.     Kelebihan dan Kekurangan E-government :
Kelebihan :
1.         Dapat membentuk hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional.
2.         Dapat membentuk jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang berkualitas, cepat, dan terjangkau oleh masyarakat luas.
3.         Dapat membentuk mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga-lembaga negara serta menyediakan fasilitas dialog publik.
4.         Dapat membentuk sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien memberikan layanan yang lebih baik pada masyarakat.
5.         Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui informasi yang mudah diperoleh.
6.         Adanya E-Government diharapkan pelaksaan pemerintah akan berjalan lebih efisien karena koordinasi pemerintah dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Kekurangan :
1.         Kultur berbagi belum ada
2.         Pola pikir masih sederhana (gagap teknologi)
3.         Terbatasnya jumlah server dan sedikitnya software berlisensi karena mahal
4.         Sumber daya manusia yang handal di bidang TI kurang
5.         Belum terintegrasinya database dan sistem aplikasi secara menyeluruh
6.         Infrastruktur belum memadai
7.         Tempat akses terbatas
Prinsip Desain Cetak biru (Blueprint)
Cetak biru (Blueprint) ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pemerintah
daerah dalam mengembangkan aplikasi e-Government yang sesuai dengan
kebijakan Pemerintah Pusat untuk waktu yang cukup panjang. Untuk itu Cetak
biru (Blueprint) ini didesain dengan prinsip keseimbangan antara flexibility dan
standardization.
Flexibility:
Cetak biru (Blueprint) ini memberikan panduan yang konsisten namun dapat
dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan pemerintah daerah yang
spesifik. Pemerintah daerah dapat menyesuaikan Cetak biru (Blueprint) ini dengan Visi, Misi, Rencana Strategis, dan Peraturan Daerah yang berlaku, yang
akan mempengarhui kebijakan, rencana dan penerapan program pengembangan
e-Government di daerahnya.
Standardization:
Cetak biru (Blueprint) ini lebih mengedepankan deskripsi aplikasi-aplikasi e-
Government di pemerintah daerah yang bersifat umum dan tipikal, disertai
dengan spesifikasi umum dan generik, sehingga dalam batas tertentu terdapat
standarisasi aplikiasi e-Government secara nasional. Dasar-dasar peraturan
pemerintah secara nasional dijadikan panduan utama dalam mendeskripsikan
fungsi-fungsi kepemerintahan yang menjadi dasar desain aplikasi.
Dengan mengutamakan keseimbangan flexibilitas dan standardisasi, maka Cetak
biru (Blueprint) ini akan memiliki karakteristik sebagai berikut:

1.         Tidak tergantung struktur organisasi di lingkungan pemerintah daerah.
2.         Relatif tidak rentan terhadap perubahan-perubahan kebijakan pemerintah,
khususnya Peraturan Daerah.
3.         Memberikan kebebasan kepada pemerintah daerah dalam mengadaptasi dan menterjemahkan Cetak biru (Blueprint) dengan tetap menjaga konsistensi
kebijakan nasional.
Dokumen Cetak biru (Blueprint) sistem aplikasi e-Government bag lembaga Pemerintah Daerah ini dimaksudkan untuk memberikan panduan baku pengembangan e-Government hanya pada bidang sistem aplikasi e-government, dengan ruang lingkup pemerintahan daerah propinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota.
Tujuan pembuatan dokumen Cetak biru (Blueprint) sistem ini adalah:
1.         Penyeragaman perencanaan pengembangan aplikasi yang bersifat mandatory
2.         Standarisasi fungsi sistem aplikasi e-Government
3.         Memberikan landasan berpikir bagi pengembangan sistem aplikasi e-
Government yang komprehensif, efisien dan efektif

Tahap – Tahap E-government

Tahap E-Government menurut Inpres No.3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan, bahwa penerapan E-Government dapat dilaksanakan melalui tingkatan sebagai berikut :
1. Tingkat persiapan yang meliputi :
1.         Pembuatan situs informasi di setiap lembaga;
2.         Penyiapan SDM;
3.         Penyiapan sarana akses yang mudah misalnya menyediakan sarana Multipurpose Community Center, Wernet, dll;
4.         Sosialisasi situs informasi baik untuk internal maupun untuk publik
2. Tingkat pematangan yang meliputi :
1.         Pembuatan situs informasi publik interaktif;
2.         Pembuatan antar muka keterhubungan antar lembaga lain.


3. Tingkat pemantapan yang meliputi :
1.         Pembuatan situs transaksi pelayanan publik;
2.         Pembuatan interoperabilitas aplikasi maupun data dengan lembaga lain.
4. Tingkat pemanfaatan yang meliputi :
1.         Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G (Government To Government), G2B (Government To Business) dan G2C (Government To Citizen) yang terintegrasi.
Model World Bank
1. Publish: Dalam tahap ini yang terjadi adalah sebuah komunikasi satu arah, dimana pemerintah mempublikasikan berbagai data dan informasi yang dimilikinya untuk dapat secara langsung dan bebas diakses oleh masyarakat dan pihak-pihak lain yang berkepentingan melalui internet.
2. Interact: Pada tahapan ini terjadi komunikasi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat yang berkepentingan
3. Transact: Pada tahapan ini sudah terjadi perpindahan (transfer) uang dari pihak lain sebagai sebuah konsekuensi dari diberikannya layanan jasa oleh pemerintah.

Tahapan perkembangan implementasi E-Government di Indonesia Menurut Nugroho (2007), Tahapan perkembangan implementasi E-Government di Indonesia dibagi menjadi empat :
1.         Web Presence, yaitu memunculkan website daerah di internet. Dalam tahap ini, informasi dasar yang dibutuhkan masyarakat ditampilkan dalam website pemerintah.
2.         Interaction, yaitu web daerah yang menyediakan fasilitas interaksi antara masyarakat dan Pemerintah Daerah. Dalam tahap ini, informasi yang ditampilkan lebih bervariasi, seperti fasilitas download dan komunikasi E-mail dalam website pemerintah.
3.         Transaction, yaitu web daerah yang selain memiliki fasilitas interaksi juga dilengkapi dengan fasilitas transaksi pelayanan publik dari pemerintah.
4.         Transformation, yaitu dalam hal ini pelayanan pemerintah meningkat secara terintegrasi.



Tahap Inisiatif E-Government Washtenaw County
Washtenaw County membagi berbagai inisiatif e-Government yang ada menjadi tiga tahapan besar, yaitu: e-Information, e-Commerce dan e-Democracy (Kinney, 2001). Tiga jenis klasifikasi inisiatif ini merupakan tiga fase besar pengembangan e-Government :
1. e-Information
Konsep e-Information terkait dengan obyektif bagaimana agar seluruh stakeholder pemerintah, terutama yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat dapat di satu sisi menyediakan dan di sisi lain mengakses informasi secara cepat dan tepat melalui berbagai kanal akses. Kanal akses tersebut dapat merupakan saluran komunikasi tradisional seperti kantor-kantor, telepon, fax, dan lain sebagianya maupun melalui media teknologi informasi seperti internet, call center, web-TV, PDA (Personal Digital Assistant), dan lain-lain.
Program pembangunan aplikasi e-government dalam tahapan ini biasanya dimulai dengan membangun website yang berisi informasi mengenai berbagai hal yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang seyogiyanya merupakan tugas pemerintah untuk menyediakannya. Dengan adanya website ini diharapkan masyarakat dapat secara mandiri mencari data dan informasi yang dibutuhkannya, sekaligus memungkinkan terjadinya komunikasi yang interaktif antara mereka dengan pihak pemerintah yang membangun website tersebut. Pada aplikasi yang lebih kompleks, biasanya website tersebut telah menjadi sebuah portal pengetahuan (knowledge portal) yang di dalamnya tidak sekedar berisi data dan informasi yang dibutuhkan masyarakat, namun lebih jauh lagi berisi berbagai pengetahuan penting yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara langsung maupun tidak langsung.
2. e-Commerce
Pada tahap e-Commerce, konsep pelayanan yang ada tidak hanya berhenti pada pertukaran informasi antara masyarakat dan pemerintahnya, tetapi lebih jauh sudah melibatkan sejumlah proses transaksi pertukaran barang dan/atau jasa. Masyarakat yang selama ini perlu mendatangi kantor-kantor pemerintahan secara fisik untuk berbagai proses perijinan dan berbagai pembayaran, seperti membuat Kartu Tanda Penduduk, Surat Ijin Mengemudi, Penyetoran Pajak Bumi Bangunan, dan lain-lain saat ini tidak perlu berpergian lagi karena semua hal tersebut dapat dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan media internet.


3. e-Democracy
Pada tahap e-Democracy, terjadi suatu lingkungan yang kondusif bagi pemerintah, wakil rakyat, partai politik, dan konstituennya untuk saling berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkoopreasi melalui sejumlah proses interaksi melalui media internet. Dalam kaitan ini, masyarakat dapat menyampaikan penilaian dan pandangannya terhadap kinerja pemerintah dan menyampaikan pendapatnya secara bebas kepada para wakil rakyat secara online dengan menggunakan fasilitas semacam e-mail, mailing list, discussion/forum, chatting, dan polling. Arah perkembangan akhirnya adalah bagaimana membangun sistem pemilihan umum yang dapat dilakukan secara online. Dengan adanya komunikasi politik yang intensif dan terbuka ini, maka diharapkan akan dapat membantu mempromosikan proses demokrasi di negara yang bersangkutan.
Ketiga fase ini perlu dijalankan prosesnya satu per satu secara sekuensial karena memang satu fase merupakan landasan bagi pengembangan fase berikutnya. Fase terberat tentu saja adalah fase ketiga, dimana dibutuhkan tidak hanya infrastruktur teknologi informasi yang kuat, tetapi juga dibutuhkan perubahan kultur yang besar di masyarakat (suprastruktur).

FootNote:

http://hasanahtun.blog.fisip-untirta.ac.id/2013/03/29/kelebihan-dan-kekurangan-e-government/
https://www.academia.edu/9294748/Pengertian_Manfaat_dan_Tahap_tahap_E-government

Jumat, 30 Oktober 2015

Manfaat dari Tehnologi Telematika

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Telematika merupakan adopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Pertama kali istilah Telematika digunakan di Indonesia adalah pada perubahan pada nama salah satu laboratorium telekomunikasi di ITB pada tahun 1978. Cikal bakal Laboratorium Telematika berawal pada tahun 1960-an. Sempat berganti-ganti nama mulai dari Laboratorium Switching lalu Laboratorium Telekomunikasi Listrik. Seiring perjalanan waktu dan tajamnya visi para pendiri, pada tahun 1978 dilakukan lagi perubahan nama menjadi Laboratorium Telematika. Ketika itu, nama Telematika tidak sepopuler seperti sekarang. Pada tahun 1978 itulah, di Indonesia, istilah Telematika pertama kali dipakai.
Para praktisi mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan perpaduan dari dua kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga sering disebut dengan ICT (Information and Communications Technology).Salah satu milis internet Indonesia terbesar adalah milis Telematika. Dari milis inipun tidak ada penjelasan mengapa milis ini bernama telematika, yang jelas arsip pertama kali tercatat dikirimkan pada tanggal 15 Juli 1999. Dari hasil pencarian di arsip mailing list Telematika saya menemukan salah satu ulir diskusi menarik (membutuhkan login) tentang penamaan Telematika yang dikirimkan oleh Paulus Bambang Wirawan.
Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
·         Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
·         Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
·         Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).

1.2 Ruang Lingkup Telematika

Lingkup pengkajian Hukum Telematika dapat terbagi dua komponen.  Komponen yang pertama berkaitan dengan komponen yang terkait dengan sistem, misalnya perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, manusia dan informasi.  Komponen yang kedua adalah berkaitan dengan fungsi-fungsi telekomunikasi, misalnya input, proses, output, penyimpanan, komunikasi.  Kedua komponen tersebut dikenal dalam 4 komponen yaitu:
-          Content, yaitu substansi dari data yang dapat merupakan output/input dari penyelenggaraan sistem informasi yang disampaikan kepada publik.
-          Computing, yaitu suatu siste pengolah informasi yang berbasiskan sistem komputer yang merupakan computer network yang efisien, efektif dan legal.
-          Comunnication, yaitu keberadaan sistem komunikasi dari sistem interconnection, global interpersonal, computer network.
-          Community, yaitu masyarakat sebagai pelaku intelektual.

1.3 Rumusan Masalah

Perkembangan dan kemajuan yang pesat dibidang Telematika atau Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia memicu berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif masyarakat Indonesia sendiri sebagai pengguna. Oleh karenanya dibutuhkan berbagai pencegahan maupun tindakan preventif dari pemerintah sebagai pembuat aturan hukum di Indonesia untuk mengurangi dampak negatif dari kemajuan Telematika tersebut. Salah satu dari upaya pemerintah tersebut adalah pembuatan peraturan perundang-undangan yang mengatur lalu lintas transaksi elektronik yang menggunakan bidang Telematika sebagai sarananya. Makalah ini akan memaparkan aspek hukum tersebut yaitu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sebagai salah satu acuan penegakkan hukum di Indonesia dibidang Telematika.       

2.Pembahasan

2.1   Bidang Ilmu yang mendasar dari Telematika

Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan ‘telekomunikasi’ bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam:
Informatika (Inggris: Informatics) merupakan disiplin ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data maupun informasi pada mesin berbasis komputasi serta mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi.
Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), telematika, multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.
Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
  



2.2   Bidang Yang Memanfaatkan Telematika

Ada berbagai macam bentuk dari telematika yang telah berkembang di banyak bidang. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya “tumpang tindih” karena berbagai kegiatan kerja dapat menggunakan telematika untuk menunjang kinerja dari usaha yang dilakukan. Berbagai macam bentuk tersebut adalah :
•    E-Government
E-government digunakan untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Contoh riil dari program e-government ini adalah adanya badan yang secara khusus mengurus hal – hal berkaitan dengan telematika yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesi (TKTI). Tim ini bertugas untuk mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori kegiatan dalam rangka meningkatkan perkembangan dan pendayagunaan telematika di Indonesia. Salah satu target dari tim ini adalah pelaksanaan sistem pemerintahan secara online dalam bentuk situs di internet. Sehingga dengan adanya situs ini, pemerintah dapat menjalankan fungsinya via internet dan memberikan pelayanan yang transparan serta mudah diakses oleh masyarakat luas.
•    E-Commerce
Prinsip dasar dari e-commerce adalah proses jual beli yang dilakukan secara elektronik melalui internet. Proses jual beli yang dimaksud meliputi pemasangan iklan, melakukan pemesanan barang, melakukan pembayaran, sampai mengirim dokumen klaim. Karena e-commerce dapat diakses secara luas di seluruh dunia, maka proses jual beli pun terasa mudah sebab sudah tidak bergantung pada ruang dan waktu. Siapapun dapat membeli barang yang dijual di negara manapun dan kapanpun.
•    E-Learning
E-learning merupakan contoh dari berkembangnya dunia pendidikan dari cara konvensional (tatap muka di kelas) ke cara yang lebih terbuka melalui internet. Hal ini dapat terjadi karena adanya teknologi telematika yang dapat menghubungkan pengajar dengan muridnya. Kegiatan seperti memberikan materi belajar, melakukan ujian, mengirim tugas, mengecek nilai dapat dilakukan secara elektronik. Perkembangan e-learning didukung dengan banyaknya web bernuansa pendidikan yang dibangun sehingga memudahkan pengaksesan pendidikan oleh siapapun yang ingin belajar tanpa dibatasi oleh umur dan gender. Selain 3 bentuk telematika diatas, masih banyak lagi bentuk lainnya yang juga berkembang dengan pesat seperti e-research dan e-medicine. Bentuk telematika yang bukan web dapat dilihat dari penggunaan GPS, teleconference dan sistem 3G yang banyak dikembangkan pada telepon selular.

MANFAAT  DARI  TEKNOLOGI TELEMATIKA

Sebagai sarana kontak sosial hidup bermasyarakat. Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan, keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebut di mana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.
·  Sebagai penyampaian informasi. Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan komunikasi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatkan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, dan meningkatkan kesadaran dan wawasan.

Dengan menggunakan Telematika telah memberikan nilai tambah bagi masyarakat luas yaitu dalam perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan teknologi Internet seperti yang kita kenal Gojek. Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua persyaratan terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional . Hipotesis ini telah terbukti kebenarannya di Jepang, Korea, Kanada, Australia, negara-negara Eropa, Skandinavia, dan lainnya.

Selasa, 29 September 2015

PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA & LUAR NEGERI

PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dalam lima tahun terakhir ini telah membawa dampak kepada tingkat peradaban manusia yang membawa suatu perubahan besar dalam membentuk pola dan perilaku masyarakat.[1]
Peradaban manusia berkembang mulai dari masyarakat prasejarah, masyarakat agraris, masyarakat industri era informasi, dan era ilmu pengetahuan. Saat ini kita berada dalam era informasi, dengen perkembangan teknologi elektronik yang berbasiskan lingkungan digital dengan bermula dari ditemukannya semikondutor yang kini telah menjadi suatu bagian yang integral dari kehidupan kita sehari-hari, yang memberikan kita komputer, mesin fax, jaringan-jaringan digital nirkabel, telepon selular, televise kabel, sistem kartu kredit, dan lain sebagainya.[2]
Istilah teknologi informasi sebenarnya telah mulai dipergunakan secara luas pada awal tahun 1980-an. Teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi komputer yang dipadukan dengan teknologi telekomunikasi. Teknologi informasi sendiri diartikan sebagai suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi tersebut dalam batas-batas ruang dan waktu.[3]

RUANG LINGKUP TELEMATIKA

A.    Definisi Telematika
Telematika berasal dari bahasa perancis “Telematique” yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.Teknologi Informasi merujuk pada sarana prasarana, sistem dan metode untuk perolehan, pengiriman, penerimaan, pengolahan, penafsiran, penyimpanan, pengorganisasian, dan penggunaan data yang bermakna.
Alfin Toffler berpendapat bahwa teknologi telekomunikasi dan informatika, kini populer dengan nama telematika (Yuliar,2007). Menurut Yusuf Hadi Miarso (2007) telematika merupakan sinergi teknologi telekomunikasi dan informatika untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem binary (digital).Telekomunikasi adalah sistem hubungan jarak jauh yang terjalin melalui saluran kabel dan nirkabel (gelombang suara, elektromagnetik, dan cahaya).Sedangkan informatika adalah pengelolaan data yang bermakna dengan sistem binary (digital). Istilah Teknologi dan Komunikasi (ICT = Information and Communication Technology) yang lebih dikenal sekarang ini bermaksud memperluas pengertian telematika.

B.                 Fungsi Telematika
Selaras dengan pengertian telematika sebagai sarana komuikasi jarak jauh, maka fungsi dari telematika antara lain :

-          Penyampai informasi.
Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.
-          Sarana Kontak sosial hidup bermasyarakat.
Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan, keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimanamana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.


PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA

Indonesia termasuk dalam Negara tertinggal mengenai ilmu telematika. Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus menempatkannya pada situasi krisis jati diri.Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai sebuah negara belum memiliki perangkat sosial, hukum, dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an dan 60-an. Di awal 70-an, ketika kepemimpinan soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser ke arah ekonomi, sementara proses – proses yang dirintis sejak tahun 50-an belum mencapai tingkat kematangan.
Akan tetapi dengan seiring perkembangan zaman Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat, karena telah banyak bermuculan produk-produk IT yang lebih kecil, cepat dan efisien dengan format-format unik yang berbeda dan muktahir. Misalnya teknologi perakitan prosessor yang sudah bisa memfrabikasi hingga ukuran 40nm, telepon selular dengan koneksi wifi, notebook dengan ukuran lebih kecil sehingga memudahkan keleluasaan mobilitas bagi penggunanya dan sedangkan teknologi mukthir adalah teknologi automobile systems yang menggabungkan Global Positioning System (GPS) dan komunikasi nirkabel lainnya untuk mengetahui lokasi jalan, dan sekarang ini yang sedang populer juga banyak dicari dan digunakan oleh masyarakat yaitu smartphone, dan juga tablet PC.
Smartphone ini merupakan telepon selular dengan system operasi didalamnya adalah android.Dengan kecanggihan smartphone ini aplikasi-aplikasi yang biasa digunakan atau hanya bisa digunakan didalam Komputer itu bisa digunakan didalam smartphone ini.Tablet pc, ini merupakan komputer portable berbentuk buku. Memiliki layar sentuh atau teknologi tablet digital yang memungkinkan pengguna komputer mempergunakan stylus atau pulpen digital selain keyboard ataupun mouse komputer.

Contoh Tenologi Telematika

A.                Bidang Komunikasi
Radio merupakan alat telekomunikasi pada periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio.Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September 1945 untuk merumuskan jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat, dan antara rakyat dengan rakyat.
Televisi, yaitu alat telekomunikasi melalui sebuah penyiaran berupa visual. Badan penyiaran televise Indonesia lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave.Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI.
Handphone yaitu salah satu contoh dari teknologi telematika dibidang komunikasi.Alat ini merupakan suatu sarana berkomunikasi dengan menggunakan media elektromagnetik untuk mengirimkan atau menerima suatu informasi dari satu pihak ke pihak yang lainnya.
Smartphone merupakan telepon selular yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, dapat pula berfungsi menyerupai komputer.Sistem operasi yang digunakan adalah android yang merupakan sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux yang menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak.

B.     Bidang Transportasi

Salah satu produk tranportasi yang menerapkan layanan telematika adalah Toyota.Karena menyadari semakin tingginya mobilitas masyarakat, terutama di wilayah perkotaan, membutuhkan layanan penunjang yang mampu membantu masyarakat untuk sampai ke tujuannya dalam waktu singkat.Toyota melihat peluang ini dengan mengembangkan disalah satu produksinya yang memiliki layanan navigasi yang menyediakan informasi dan peta lengkap lokasi-lokasi penting, mulai hotel, rumah sakit, hingga dealer.

Penerapan Telematika

A.    E-goverment (contoh : http://www.kemdiknas.go.id)
E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik.Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya.
Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.

B.     E-commerce (contoh : lazada.com)
Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim.Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain yaitu e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank
(e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melaluimobile phone, ATM (Automatic Teller Machine – Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa.

C.     E-learning (contoh : cai.elearning.gunadarma.ac.id)
Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs. Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya.Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas dapat dilakukan.

TREN TELEMATIKA KEDEPAN

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi antarmuka pun sudah semakin bersahabat,seperti software Microsoft, desktop Ubuntu, GoogleApps, YahooApps Live.
Semua itu berlomba-lomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya. Pada akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik.
  
PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INGGRIS

Penggunaan telematika berkembang cepat di Inggris, menargetkan pembalap muda dan mengatasi beberapa masalah yang diciptakan oleh baru direktif jender Uni Eropa.

A.    Apa asuransi telematika?
Asuransi telematika membutuhkan instalasi perangkat pada kendaraan, biasa disebut "Black Box". Perangkat ini berkomunikasi dengan instrumen papan untuk memantau serangkaian parameter seperti jam hari ketika kendaraan didorong, jarak didorong, mereka jenis jalan mana mobil didorong dan kecepatan kendaraan selama perjalanan.
Selain itu dapat mengontrol aspek subjektif lebih dari gaya mengemudi, seperti akurasi kemudi dan sudut kemudi, serta kemampuan untuk menghindari percepatan mendadak atau deselerasi.
Dalam kasus kecelakaan "Black Box" juga bisa mendaftarkan data penting tentang mobil dalam kecelakaan seperti arah, kecepatan, posisi kendaraan dan sudut tabrakan.

B.     Re-launching asuransi telematika di Inggris
Telematika adalah sesuatu tetapi baru dari sudut pandang teknis - Auto Insurance Progresif di Amerika Serikat dan Uni Norwich di Inggris diimplementasikan secara komersial telematika kembali pada awal 2000-an.
Pada saat itu biaya instalasi perangkat dan kompleksitas yang terbatas keberhasilan telematika dan itu hanya dipasarkan sebagai produk niche menargetkan pengguna jarak tempuh yang sangat rendah. Pemasaran berfokus hanya pada dua aspek: merekam jarak tempuh total dan mengumpulkan data kunci dalam kasus kecelakaan (mirip dengan fungsi yang kotak hitam di pesawat memiliki).

Pengenalan teknologi smartphone yang dikombinasikan dengan proses instalasi mudah & murah telah memungkinkan peluncuran kembali asuransi telematika mulai dari 2010, dengan target segmen yang sama sekali berbeda: pembalap muda.

C.     Manfaat Asuransi Telematika
Di Inggris, pembalap muda telah membayar premi asuransi sangat tinggi dan tidak berkelanjutan selama bertahun-tahun, karena time series jelas menunjukkan bahwa profil risiko untuk pembalap muda dan tidak terampil secara signifikan lebih tinggi dari rata-rata:
Satu dari lima driver mengalami kecelakaan pada tahun pertama mengemudi26% pada kecelakaan jalan melibatkan setidaknya satu driver berusia antara 17 dan 24 mayoritas kecelakaan yang terjadi pada hari Jumat dan Sabtu melibatkan setidaknya pembalap muda.
Tidak hanya kesempatan untuk mengalami kecelakaan lebih tinggi tetapi juga tingkat keparahan kecelakaan itu sendiri; 79 pembalap muda meninggal pada tahun 2009, 770 menderita luka berat dan 9.500 luka ringan yang diderita.
Oleh karena itu manfaat yang paling relevan dari menggunakan asuransi telematika (terutama untuk pembalap muda) adalah bahwa premi asuransi lebih rendah bagi mereka driver yang lebih terampil atau bijaksana daripada rekan-rekan mereka, karena mereka memiliki probabilitas yang lebih rendah untuk terlibat dalam kecelakaan.
Di pasar Inggris ada beberapa bukti statistik telematika yang mengurangi frekuensi klaim pembalap muda: kembali pada tahun 2005, Norwich diterbitkan bukti bahwa driver antara 18 dan 23 (mengemudi kendaraan yang dilengkapi dengan perangkat telematika) memiliki kesempatan 20% lebih rendah dari yang terlibat dalam kecelakaan daripada pembalap muda rata-rata.

Membuat telematika lebih mudah diakses dan hemat biaya: Mobile Apps dan OBD dongle sebagai alternatif Black Box

Dalam rangka untuk mengurangi biaya asuransi bagi konsumen, Wunelli, UK solusi telematika penyedia, telah mengembangkan SoteriaDrive, yang menggunakan aplikasi smartphone untuk menghilangkan kebutuhan untuk instalasi mahal dari kotak hitam ke kendaraan.

Menurut Wunelli, yang mengembangkan teknologi, aplikasi memiliki akurasi 99% dibandingkan dengan kotak hitam secara permanen dipasang pada kendaraan, mengingat, setelah sekitar 300 km dari awal penggunaan, ia mampu memberikan profil mengemudi pelanggan, berdasarkan umumnya didorong rute, gaya mengemudi dan kecepatan diverifikasi dan divalidasi menggunakan teknologi GPS. App ini juga mampu memahami jika pelanggan yang bepergian dengan kereta api (dan tidak dengan mobil), jika bukan pemegang polis mengemudi mobil atau jika pelanggan lupa untuk mengaktifkan App pada awal rute dan ia mampu memberikan alert.
Soteria Drive diciptakan sebagai hasil dari pengalaman Wunelli selama 4 tahun terakhir dan dari lebih lebih dari 50.000 aplikasi download. Selanjutnya, atas dasar instalasi 26.000 dan data 441 juta mil didorong, Wunelli mengembangkan sistem penilaian (disebut Mengemudi DNA ™ Score) yang berkisar dari 0 sampai 100, dimana 100 merupakan cara yang sangat aman mengemudi. Algoritma ini mempertimbangkan faktor-faktor yang berbeda seperti: jumlah jam malam didorong, kecepatan, mengemudi di daerah lalu lintas tinggi, mengemudi fluiditas (kecepatan yang keras pasang surut perlambatan), jumlah perjalanan dari berbagai kecil dan sangat kecil.
Dalam rangka untuk mengurangi biaya instalasi kotak hitam, tapi tanpa menyerah pada manfaatnya dalam hal akurasi dan kuantitas data yang dikumpulkan, Wunelli juga dapat menawarkan solusi penengah antara App dan perangkat Black Box permanen dipasang pada kendaraan. Ada kesempatan untuk menggunakan dongle pada diagnotics Onboard, atau OBD, soket mobil. Sensor ini menghubungkan secara otomatis dengan smartphone dengan App diinstal melalui Bluetooth, menghilangkan biaya kotak hitam dan kebutuhan untuk kartu SIM yang terpisah.
Sensor ini mampu merekam data bahkan jika smartphone tidak dalam kendaraan dan mengirimkannya ke penyedia (Wunelli) melalui smartphone pada sambungan berikutnya.
Peran telematika untuk menentukan profil risiko dan premium.
Generasi terbaru dari "Black box" catatan dan mengirimkan satu set yang lebih luas dari informasi kepada Perusahaan Asuransi. Data ini termasuk total jarak yang ditempuh, kecepatan mobil, tanggal dan waktu ketika kendaraan didorong (ini memungkinkan untuk mengontrol jika mobil didorong terutama di malam hari dan selama akhir minggu), jumlah berhenti selama perjalanan panjang, jumlah mil didorong per perjalanan, campuran perjalanan (di kota, luar kota, jalan tol) serta jumlah perjalanan.
Selain itu, sistem pemantauan terus-menerus di tempat selama jangka waktu kebijakan: keterampilan pengemudi dipantau terus-menerus dan premium yang menyesuaikan / sering dihitung ulang (setiap tiga bulan atau bahkan bulanan untuk beberapa perusahaan asuransi). The penyesuaian premium feed lingkaran berbudi luhur "diskon aman mengemudi = premium" atau sebaliknya "berbahaya mengemudi = kenaikan premium atau, dalam beberapa kasus, pembatalan kebijakan".
Oleh karena itu, jika salah satu seperempat dari driver menderita peningkatan premi karena gaya mengemudi memburuk, ia / dia memiliki kesempatan untuk meningkatkan / gaya mengemudi nya untuk mendapatkan pengurangan pada kuartal berikutnya.
Berkat telematika, pembalap muda yang bertanggung jawab akan membayar harga yang lebih masuk akal, bukannya dievaluasi untuk segmen usia mereka milik.
Menurut Directive Kelamin Uni Eropa, yang dilaksanakan dari Desember 2012, Perusahaan Asuransi tidak dapat mempertimbangkan polis jenis kelamin saat menentukan premi mereka. Untuk alasan ini telematika merupakan alternatif untuk Penanggung untuk mencapai segmentasi pelanggan yang lebih akurat, yang memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi pembalap muda yang paling bertanggung jawab secara independen dari gender mereka.
Peran telematika dalam pendidikan keselamatan jalan dari pembalap muda.
Selain itu, dalam rangka untuk lebih mendorong lingkaran berbudi luhur, Perusahaan Asuransi Inggris juga membuat data pada gaya mengemudi (yang dikumpulkan oleh "kotak hitam" dan digunakan untuk harga) juga tersedia dengan muda diasuransikan melalui sebuah portal online. Portal ini memungkinkan mereka untuk memantau kinerja mengemudi mereka sendiri dari waktu ke waktu.
Dari sudut pandang pemasaran dan komunikasi pandang, di Inggris pesan pencegahan risiko telah banyak ditekankan untuk kedua pembalap muda dan orang tua mereka (khususnya, orang tua dapat mengakses portal untuk memeriksa kapan dan bagaimana mobil itu didorong dan karena itu memonitor anak-anak mereka mengemudi gaya).
Siapa pemain kunci dalam telematika pasar Inggris?Yang merupakan negara utama di mana telematika diterapkan?
Saat ini, asuransi telematika adalah ceruk pasar dengan pemain beberapa khusus (Insurethebox, Ingenie, Coverbox dan iKube) dan beberapa perusahaan lebih tradisional (Koperasi Asuransi, AA dan Hastings Langsung).
Insurethebox, dibentuk pada bulan Mei 2010, adalah pemimpin pasar di pasar telematika.Polis asuransi mereka ditanggung oleh Catlin Asuransi, salah satu pemain utama pasar Lloyd di London, sementara teknologi ini disediakan oleh perusahaan Italia, Octo Telematika.
Saat ini ada sekitar 450.000 telematika kebijakan yang berlaku di Inggris dan jumlah mereka telah hampir dua kali lipat selama 12 bulan terakhir.
Italia tetap menjadi pasar terbesar untuk telematika di Eropa dengan lebih dari 2 juta polis yang berlaku dan kebijakan baru yang dijual 800.000 pada tahun 2013 saja, dengan Unipol Group sebagai penyedia terbesar.
Di telematika AS juga membuat terobosan signifikan dan Progressive asuransi sekarang memiliki lebih dari 1 juta pemegang polis menggunakan telematika.
  
Sumber :http://www.the-digital-insurer.com/telematics-insurance-uk/
Author :Carlo Palmieri
Daftar Pustaka :

[1] Dimitri Mahayana, Menjemput Masa Depan, (Futuristik Dan Rekayasa Masyarakat Menuju Era Global), Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999, hal. 11.

[2] Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm. 27

[3] Richardus Eko Indrajit, Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, Elex Media Komputindo, Jakarta: Gramedia, 2000, hal. 12

[4] http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/perkembangan-telematika-di-indonesia-16/ (17.10.14)

[5] http://dee-x-cisadane.webs.com/apps/blog/show/19169220-sejarah-penerapan-dan-perkembangan-trend-telematika-ke-depan (17.10.14)

[6] http://siraith.files.wordpress.com/2011/02/sejarah-telematika.pdf. (17.10.14)

Minggu, 14 Juni 2015

Mengurangi Kesalahan Saat Interview Kerja

Cara Wawancara Kerja yang Baik – Memang benar, penyebab utama seseorang gagal dalam menjalankan proses wawancara kerja yaitu dikarenakan mereka menggunakan pakaian yang memang tidak semestinya mereka gunakan saat wawancara, bukan hanya itu pengucapan kata-kata yang salah juga dapat berakibat buruk terhadap proses berjalannya wawancara.

Ketahuilah  Kesalahan yang Kerap Terjadi Saat Wawancara Kerja Berlangsung!

Namun apakah anda tahu, sebuah penelitian baru yang telah dilakukan oleh CareerBuilder menyebutkan bahwa ada beberapa hal lainnya yang juga dapat berpengaruh besar terhadap keberhasilan seseorang dalam menjalankan proses wawancara kerja selain beberapa kesalahan umum lainnya yang mungkin kita sadari. Para profesional yang terdiri dari beberapa pihak sumber daya alam CareerBuilder pun menjelaskan, bahwa ada diantaranya beberapa kesalahan yang sangat fatal yang memang sering tidak kita sadari yang bisa membuat seseorang itu mengalami kegagalan dalam proses wawancara kerja dan pada akhirnya mereka gagal dalam mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan. Dan beberapa kesalahan tersebut yaitu sebagai berikut

Para pelamar kerja membawa buku yang pada umumnya berisi ‘cara-cara atau tips-tips melewati wawancara kerja dengan sukses.’ Dan seharusnya para pelamar kerja menghindari persoalan tersebut, jika anda ingin mempelajari tips-tips tersebut, sebaiknya anda mempelajarinya di rumah, dan jangan sampai anda membawa buku tersebut ke tempat interview.

Hal sepele yang berakibat fatal juga ketika para pelamar bertanya, ‘nama perusahaan ini tadi apa ya?’ Nah jika anda lupa terkait nama perusahaan, sebaiknya anda menghindari untuk menanyakan hal tersebut ketika proses wawancara berlangsung.

Ketika pihak perusahaan menelepon anda, pelamar menahan panggilan tersebut beberapa menit lamanya. Dan setelah melanjutkan percakapan, pelamar malah mengatakan bahwa dirinya telah memiliki acara lain yang bersamaan pada jadwal wawancara berlangsung yang memang telah ditentukan oleh pihak perusahaan sebagai berikut :

-        Ketika datang ke tempat wawancara, pelamar menggunakan pakaian yang unik, tetapi dirinya tidaklah memberikan alasan yang pasti mengapa ia memakai pakaian tersebut kepada pihak yang mewawancarainya
-      Ketika proses wawancara berlangsung pelamar mengatakan tepat waktu merupakan hal yang paling penting dalam dunia kerja, padahal dirinya sendiri datang tidak tepat waktu.
-          Pelamar tidaklah bersikap secara sopan terhadap orang-orang yang ditemuinya di tempat wawancara, padahal sebagian besar dari mereka merupakan orang-orang yang akan mewawancarinya.
-          Ketika proses wawancara berlangsung, pelamar dengan sengaja melepaskan sepatunya
-          Pelamar meminta minuman orang-orang yang berperan sebagai orang yang mewawancarainya
-          Ketika pelamar mencorat-coret fasilitas gedung tempat wawancara berlangsung
-          Dan hal lainnya yaitu ketika pelamar menyepelekan gaji yang memang ditawarkan oleh perusahaan tersebut .