Perbedaan Montir
Mobil dan Motor
Bengkel mobil umumnya bukan habitatnya kaum hawa. Lalu bagaimana kalau
terpaksa mampir ke bengkel karena mobil bermasalah? Semoga enggak mengalami ya.
Kalau pun iya, pasti sudah bisa bayangkan bakalan linglung dengan omongan
montir yang berkali-kali sebut istilah-istilah otomotif.
Biar enggak kelamaan linglung, juga untuk jaga-jaga jangan sampai
dipermainkan montir, ada baiknya punya pengetahuan sedikit tentang
istilah-istilah di dunia otomotif.
Oke, sekarang apa saja istilah yang paling sering dilontarkan montir saat
lagi servis mobil di bengkel?
Overheating
Pernah melihat kap mesin ngebul? Ya, itu ciri-ciri mobil yang mengalami
overheating. Insiden ini terjadi karena kondisi temperatur mesin melebih batas
tertingginya.
Idealnya, suhu mesin anatra 82-93 derajat celcius. Nah, suhu mobil di atas
100 derajat celcius dipastikan mengalami overheating. Penyebabnya macam-macam.
Bisa karena sistem pendinginan mesin tak bekerja sempurna atau isi air di
radiator habis.
Mesin ngelitik
Mendengar suara-suara ganjil saat membejek gas dan akselerasi mobil terasa
lambat? Biasanya montir menyebut mesinnya ngelitik.
Istilah ini dipakai untuk menjelaskan terjadinya knocking yang menimbulkan
suara ketukan pada saat mesin berputar di pada kondisi tertentu. Contohnya,
suara ini muncul saat tidak sinkronnya antara pemakaian gigi tinggi tapi
kecepatan mobil rendah. Pemicu mesin knocking bisa dari buruknya kualitas BBM,
pengapian yang kotor, setelan mesin kurang pas.
Tune Up
Mobilnya perlu di-tune up? Apa maksudnya? Kalau montir menyebut kata ‘tune
up’, berarti ingin menyampaikan maksud usaha untuk mengembalikan stamina mesin
lagi. Komponen yang diutak-atik montir saat tune up itu antara lain sistem
pengapian, bahan bakar, pengecekan filter oli dan udara, penggantian pelumas.
Oh ya, tune up di mobil keluaran terkini yang sudah dilengkapi ECU
(Electric Circuit Unit) sebenarnya lebih pada pengecekan kinerja komponen mesin
berdasarkan analisis perangkat lewat sistem yang sudah terkomputerisasi. Bila
tak ada masalah, maka tune up tak diperlukan.
Overhaul
Kalau mobil sudah diminta overhaul, berarti kerusakannya rada berat.
Overhaul adalah pekerjaan yang membuat montir mesti membelah atau menurunkan
mesin untuk tahu kerusakan.
Biasanya montir lebih suka menyebut ‘turun mesin’ ketimbang overhaul.
Istilah itu juga berlaku jika montir mendiagnosa ada kerusakan di girbox maupun
garden.
Spooring
Kalau bahas spooring, berarti langsung bahas kaki-kaki mobil, dalam hal ini
roda. Sebutan lainnya adalah wheel alignment. Ini adalah pekerjaan untuk
menyelaraskan lagi sudut roda sesuai spesifikasi pabrikan.
Lazimnya, pekerjaan ini sudah dilakukan secara komputerisasi. Pekerjaan
spooring ini membantu agar perputaran tapak roda menjadi sempurna lagi sehingga
ban tak cepat aus, BBM lebih irit, dan mendeteksi jika ada masalah di kaki-kaki
mobil.
Balancing
Istilah ini juga terkait dengan roda. Nah, balancing ini merupakan
pekerjaan untuk menyamakan lagi bobot ban dan pelek. Jika bobotnya tak seimbang,
maka pada kecepatan tertentu bakal membuat kemudi bergetar sehingga mengemudi
jauh dari rasa nyaman. Kalau setir sudah bergetar seperi itu, maka buruan
di-balancing!
Komponen copotan
Montir kadang menawarkan penggantian komponen. Lantaran stoknya tidak ada,
dia lantas menyodorkan pilihan komponen copotan. Apa itu?
Komponen copotan adalah komponen bekas pakai yang diambil dari mobil
sejenis. Lantaran bekas, pasti kondisinya di bawah 100 persen. Sebaiknya
berhati-hati menggunakan komponen copotan meski banderolnya lebih murah. Yang
paling kentara adalah umurnya yang tak tahan lama.
Mungkin itu istilah-istilah yang bakalan sering diucapkan montir begitu
kepepet harus ke bengkel. Istilah itu terucap karena kurang maksimalnya
perawatan pada mobil. Padahal, sepanjang mengikuti panduan servis dan perawatan
dari pabrikan, maka kerusakan mobil bisa diminimalisir.
Selain itu, penggantian komponen di mobil biasanya sudah terjadwal. Misalnya ganti ganti
filter udara setelah mobil menempuh jarak 20 ribu kilometer dengan pemakaian
normal. Oh ya, tentu saja tiap-tiap pabrikan mobil punya aturan tersendiri
terkait penggantian komponen dan tentu saja harganya beda-beda.
Bengkel Pada
kondisi tertentu, kendaraan bermotor memerlukan perawatan atau perbaikan.
Perawatan dan perbaikan kendaraan harus dilakukan agar umur pakai kendaraan
lebih panjang atau paling tidak sama dengan umur pakai yang telah diprediksikan
dan dirancang oleh pabrik pembuat. Meskipun demikian, perawatan dan perbaikan
kendaraan bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Hal tersebut memerlukan
pengetahuan khusus. Untuk memperoleh pengetahuan tersebut, tentu saja
dibutuhkan kemauan dan waktu. Namun sebagian besar pemilik kendaraan bermotor
biasanya merasa dirinya tidak memiliki kedua hal tersebut. Berdasarkan hal
tersebut,terbuka peluang bagi pihak lain yang memiliki kahlian dan peralatan
kerja di bidang kendaraan bermotor (otomotif) untuk membuka usaha perbengkelan.
Terjadilah transaksi antara orang yang membutuhkan perawatan atau perbaikan di
bidang otomotif dan mereka yang memiliki keahlian serta peralatan di bidang
tersebut. Hal ini dilakukan di bengkel otomotif. Bengkel mobil diklasifikasikan
berdasarkan dua kriteria, yaitu fasilitas pelayanan dan skala usaha yang
dijalankan (Meliputi jumlah tenaga kerja, modal, STIKOM dan kapasits kerja).
Fasilitas
Berdasarkan fasilitas pelayanan, bengkel mobil dapat dibedakan menjadi empat,
yaitu: A. Bengkel Dealer Bengkel dealer merupakan bagian dari dealer otomotif
yang memberikan pelayanan purnajual kepada konsumen. Bengkel jenis ini biasanya
hanya melayani kendaraan dengan merek tertentu yang dijual di dealer tersebut.
Pelayanan yang ditawarkan oleh bengkel dealer meliputi perawatan rutin hingga
perbaikan yang memerlukan penggantian suku cadang. Bengkel jenis ini biasanya
terdiri dari beberapa bagian khusus yang memberikan pelayanan perawatan atau
perbaikan tertentu pada komponen mobil (mesin, balancing, body repair, dan sebagainya).
Oleh karena itu, teknisi yang bekerja di bengkel ini juga memiliki spesialisasi
tertentu dan dilengkapi peralatan yang mendukung pekerjaan.
Bengkel
Pelayanan Umum
Bengkel
pelayanan umum merupakan bengkel independen yang mampu melakukan perawatan dan
perbaikan beberapa komponen mobil. Bengkel Semacam in dapat dipandang sebagai
beberapa bengkel khusus yang menggabungkan diri menjadi sebuah bengkel yang
lebih besar. Berbeda dengan bengkel dealer, bengkel ini bukan merupakan bagian
dari dealer otomotif. Oleh karena itu, pelayanan yang diberikan bengkel ini
tidak ditujukan untuk pelayanan purnajual sebuah produk otomotif. Selain STIKOM
SURABAYA 10 itu, bengkel pelayanan umum biasanya memberikan pelayanan perawatan
dan perbaikan untuk berbagai merek kendaraan. C. Bengkel Pelayanan Khusus
Bengkel pelayanan khusus adalah bengkel otomotif yang memiliki spesialisasi
dalam hal perawatan dan perbaikan salah satu elemen mobil. Sebagai contoh
bengkel reparasi bodi, radiator, AC, spooring dan balancing, dan sebagainya.
Spesialisasi yang dilakukan oleh bengkel tersebut menuntut peralatan khusus
sesuai dengan jenis operasi yang akan dilakukan. Bagian terpenting dari bengkel
pelayanan khusus adalah spesialisasi keahlian tenaga kerja sesuai dengan
kualifikasi pekerjaan yang akan dilakukan. D. Bengkel Unit Keliling Bengkel
unit keliling memberikan pelayana berupa perbaikan yang dilakukan di lokasi
mobil konsumen. Bengkel jenis ini terdiri dari beberapa buah mobil van dan
derek yang secara periodik berpatroli di daerah tertentu, atau kadang-kadan
menerima panggilan untuk memberi pelayanan kepada konsumen. 2.1.2. Skala Usaha
Berdasarkan skala usaha yang dijalankannya, bengkel mobil dapat STIKOM
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: SURABAYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar